Rabu, 20 Oktober 2010

Menekankan Penguasaan Pengetahuan Agama dan Bahasa Asing



RIBUAN wanita berusia belia berjejer di sisi kiri dan kanan jalan di lokasi Pondok Pesantren putri I Al-Amien Prenduan Sumenep, Madura, Jawa Timur. Berbaju kurung dan berjilbab putih, mereka menyapa salam kepada rombongan tamu dari Jakarta. "Para santri putri ini menghormati para tamu yang datang dari Jawa Timur dan Jakarta dengan mengucapkan salam," kata H Helmi, alumnus Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan
Para santri putri yang berjumlah sekira 2.000 ini bermukim di asrama khusus putri. Mereka datang dari berbagai daerah bahkan dari luar negeri. Selain asrama, pihak pondok juga menyediakan gedung MTs. MA, dan SMK. serta gedung keterampilan tata busana, musholla, laboratorium IPA. laboratorium bahasa, Mitri Computer Center, perpustakaan, balai pertemuan wall santri, koperasi siswa, wartel dan fotocopy.Fasilitas ini dinilai telah mendukung para santri putri dalam mengembangkan bakat dan daya kreativitas mereka. Mereka mengikuti ekstra kurikuler, meliputi latihan manajemen dan kepemimpinan, latihan dakwah, pengembangan masyarakat, kursus komputer, kursus keterampilan serta program kepesantrenan seperti kutubut Turols dan lain-lain.
Walaupun dalam kesehariannya, para santri putri ini menerapkan bahasa Arab dan Inggris. tetapi kurikulum yang digunakan tetap kurikulum sekolah negeri yang telah ditetapkan oleh Departemen Agama dengan penekanan dan pendalaman khusus pada beberapa bidang studi, terutama pengetahuan agama dan pengetahuan bahasa asing (Arab dan Inggris), yang dimodivikasi dalam bentuk kurikulum lokal pondok.Di Pondok Pesantren ada pekan bahasa Arab dan Inggris. "Pekan bahasa Arab. Mereka wajib berbahasa Arab di ling-kungan pesantren ini. Mereka bergiliran berbidato bahasa Arab didengarkan oleh para santri dan ustadz pembimbing," kata Ketua Yayasan Al-Amien. KH Muhammad Marzuki. "Pada saat pekan Bahasa Inggris. pidato yang disampaikannya pun berbahasa Inggris."
Menurutnya penampilan pidato berbahasa Arab. Inggris dan Indonesia, itu untuk menguji para santri agar tidak "demam panggung" saat berdakwah. Berdakwah bukan sebatas di Indonesia, tetapi juga di manca negara. Oleh karena itu, sejak santri masuk ke pesantren, mereka diwajibkan belajar "nahu sharaT. Ilmu alat ini yang kemudian menjadi dasar pengkajian kitab kuning.Pondok Pesantren Al-Amien membagi empat pekan bahasa dalam setahun. Artinya untuk dua bulan pertama pada tiap-tiap semester dinamakan "pekan bahasa Arab" dan dua bulan kedua dinamakan "pekan bahasa Inggris".Para santri Al-Amien sangat disiplin. Mereka juga harus sudah masuk kamar pukul 21.00. "Pukul 09.00 malam para santri harus istirahat, tidur. Pada pukul 03.00 dinihari mereka harus sudah bangun, shalat tahajud dan shalat wilir berjamaah. Menjelang waktu subuh, para santri memanfaatkan belajar kelompok atau ada yang menghafal al-Quran." kata KH Maktum Jauhari, salah seorang majelis kiai.
Sesuai dengan misinya bahwa pondok pesantren ini berupaya mempersiapkan individu-indivudu yang unggul dan berkualitas menuju terbentuknya umat terbaik. Selain itu mencetak kader-kader ulama dan pemimpin umat yang mutqfakkuh Jiclclin yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan dawah Hal khoir. amar inanifdcui ualii/ munkar.Walaupun Pondok Pesantren Putri sudah mandiri dan dikelola para ustadzah, tetapi secara historis tidak lepas dari pondok Pesantren Khusus Putra. Letak antara Pondok Pesantren Putri dan Pondok Pesantren Putra hanya dipisahkan oleh jalan raya. Pondok Pesantren Al-Amien kini diasuh oleh KH Idris Jauhari dan KH Maktum Jauhari.
Lembaga independen
Pondok Pesantren Putri I Al Amien Prenduan terletak di Jalan Raya Pamekasan Sumenep. Madura, Jawa Timur atau 30 kilometer di sebelah Barat Kota Sumenep. Pondok ini didirikan secara resmi sejak tahun 1975. sekaligus pesantren putri pertama yang ada di lingkungan Al-Amien. Di dalamnya ada Madrasah Tsana-wiyah. Madrasah Aliyah unggulan dan SMK Al Amien.Menurut KH Idris Jauhari. Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan adalah lembaga yang berbentuk dan berjiwa pesantren yang bergerak dalam lapangan pendidikan, dakwah, dan kaderisasi dengan mengembangkan sistem yang inovatif, tapi tetap berakar pada budaya as-Salaf as-Sholeh.
"Al-Amien Prenduan adalah lembaga yang independen dan netral, tidak berafiliasi kepada salah satu dolongan atau partai politik apa pun. Seluruh aset dan kekayaan PP Al Amien Prenduan telah diwakafkan kepada umat Islam dan dikelola secara kolektif oleh sebuah Badan Wakaf yang disebut "Majlis Kiyai atau "Dewan RiasahV kala KH Idris Jauhari seraya menambahkan bahwa untuk melaksanakan tugas sehari-hari, majelis kiyai mendirikan sebuah yayasan yang memiliki badan hukum dan telah terdaftar secara resmi pada kantor pengadilan negeri Sumenep.
Pondok Pesantren Al Amien Prenduan diurus dan dikelola secara kolektif (bukan perorangan) oleh tiga level Badan Pengurus yang terstruktur, sesuai dengan wewenang dan bidang tugasnya masing-masing. Tiga level tersebut adalah Pertama. Dewan Riasatll Mahad atau majelis kiai atau juga biasa disebut dengan Badan Wakaf adalah lembaga tertinggi di lingkungan PP Al-Amien Prenduan yang menetapkan arah kebijakan pondok ke dalam dan keluar. Kedua, Yayasan Al-Amien Prenduan berfungsi sebagai penanggungjawab atas terlaksananya seluruh program Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Ketiga. Lembaga-lembaga dan Unit-unit Usaha sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan kaderisasi serta unit-unit usaha di bidang ekonomi dan sarana.
KH Idris menjelaskan Al-Amien Prenduan juga mengkhususkan pendidikan terpadu Qurani yang dikenal dengan Mahad Tahfidz Al-Quran. Alumninya tersebar di berbagai pergruan tinggi dalam negeri seperti Universitas Indonesia (UI). Universitas ( i.ij.Ui Mada (UGM), Institut Teknologi Surabaya (ITS). InsUtut Teknologi Bandung (ITB), Institut Keguruan Hmu Pcnoidikan (IKIP), Universitas Sumatera Utara, Institut Agama Islam Negeri (LAIN). lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-Arab (UP1A). Inmu dn lain-lain. Juga diterima di Ummul Quro Makkah Al Mukarramah dan sebagaian memlpin lembaga seperti pesantren dan sebagainya. Sementara alumnus Madrasah Aliyah Program Keagamaan sebagian dari mereka melanjutkan studinya keluar negeri (Universitas Al Azhar Kairo. Al Ahqaf University Yaman. Mahad Syekh Moh Ismail Makkah).
Menurut KH Idris. Mahad Tahfidz Al-Quran (putra dan putri) memberi beasiswa kapea santri dan santri wati yang berprestasi di semua tingkatan, baik prestasi akademik, non akademik maupun prestasi dalam hafalan al-Quran. "Kami Juga menawarkan kerjasama bebas pembayaran kepada kader-kader lembaga pendidikan Islam di seluruh penjuru nusantara." (sidik m nasir)
Sumber: http://bataviase.co.id/node/210212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar